Keterlibatan Sang-Penulis-Skenario-Kehidupan

Assalamualaikum, pembaca cerita Dea!
Sepertinya gagal sudah resolusi 2014 saya tentang menulis di blog ini haha 😥

Saya jadi bingung sekarang mau cerita apa. Terlalu banyak perjalanan hidup yang tidak saya sangka yang terjadi belakangan ini (lebay). Ya, perjalanan yang tidak saya sangka, tapi tentunya sudah Allah rencanakan.

Ngomong-ngomong soal rencana Allah, saya mau cerita tentang sebuah pembelajaran berharga yang saya dapat belakangan ini, yaitu tentang keterlibatan Sang-Penulis-Skenario-Kehidupan. Intinya adalah manusia boleh berencana, manusia harus berusaha, tapi manusia tidak boleh terlalu berharap. Menurut saya istilah “pemberi harapan palsu” itu kurang tepat. Yang lebih tepat itu mungkin “diri yang terlalu berharap”.

Belakangan ini saya merasa ditampar oleh Allah karena terlalu berharap terhadap sesuatu yang sedang saya usahakan. Ketika saya gagal untuk meraihnya, saya sempat merasa jatuh, kecewa, kesal terhadap diri sendiri, sedih, pokoknya campur aduk. Tapi Alhamdulillah saya masih punya keluarga dan teman-teman yang hebat. Dari mereka lah saya belajar bahwa segala rencana dan usaha memang tidak dapat terwujud jika memang tidak diizinkan oleh-Nya. Dan saya juga masih percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam episode kehidupan ini mengandung hikmah yang ingin disampaikan oleh Sang-Penulis-Skenario-Kehidupan tersebut.

Yang harus kita lakukan adalah berusaha dan berdoa. Tentunya jangan hanya berdoa supaya keinginan kita dikabulkan, tapi juga berdoa supaya diberikan keikhlasan dalam menerima apapun kehendak-Nya 🙂